dalam buku pengantar akuntansi satu pernah saya membaca mengenai jenis-jenis perusahaan. dan yang paling menyita perhatian saya adalah perusahaan manufaktur
tidak, tidak. bukan karena namanya yang kedengaran keren, tapi melihat bertapa ribetnya proses transaksi yang terjadi di manufaktur yang membuat saya penasaraan terhadap jenis perusahaan ini
bismillah
Assalamualaikum wr wb
sesuai dengan janji saya, saya bakal update materi akuntansi minimal satu kali dalam sebulan.
seperti kalimat pembukaan postingan diatas, jelas pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai jenis perusahaan yang bergerak dibidang "MANUFAKTUR"
"apa sih perusahaan MANUFAKTUR...???"
"kok laporan keuangannya kok ribet banget sih, gak kayak perusahaan jasa dan dagang...???"
pertanyaan tersebut sempat terlintas dalam pikiran saya sewaktu mengambil matakuliah praktikum akuntansi biaya. dengan modal nilai pas-pas-an matakuliah akuntansi biaya, ternyata tidak membuat saya terbantu menyelesaikan tugas-tugas yang ada pada buku praktikum saya, dan alhasil seluruh tugas praktikum saya
saya beri gambaran simpel
(contoh aktivitas manufaktur pada pabrik telekomunikasi nokia)
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan produksi secara penuh, mulai dari kegiatan pengelolaan bahan baku, lalu diolah menjadi barang dalam proses (work in process), hingga terbentuk barang jadi yang siap dipasarkan sebagai sumber pendapatan perusahaan.
kenapa dibilang ribet ketimbang dengan perusahaan dagang (trading) dan jasa...???
berbeda dengan perusahaan dagang yang jasa yang hanya melakukan aktivitas jual beli produk (trading), perusahaan manufaktur melakukan perhitungan biaya produksi secara mandiri (harga pokok produksi), menetapkan harga pokok penjualan, dan selalu memperhatikan efisiensi dan efektivitas di setiap aktivitas produksi-nya.
Penetapan harga pokok produksi atau sering dikenal dengan istilah HPP atau dalam text book sering di sebut Cost Of Goods Sold merupakan karakteristik yang sangat mencolok dan berbeda dengan jenis laporan keuangan perusahaan dagang dan jasa.
Bagi yang masih belajar ataupun belum pernah berkecimpung kedalam dunia manufaktur akan merasa kesulitan dan sulit untuk memahami format baku maupun bentuk laporan Harga Pokok Produksi secara utuh disuatu perusahaan.
MENGAPA SAYA KATAKAN SULIT DIMENGERTI..?
jawabannya simpel
Sifat dari laporan Harga Pokok Produksi sendiri tergolong sangat RAHASIA dan hanya diperuntukan untuk informasi interen Perusahaan. Sifatnya yang sangat rahasia dan interen dikarenakan dalam Laporan Harga Pokok Produksi, memuat informasi berupa
1. Komposisi Bahan Baku yang digunakan
2. Proses produksi secara step by step, dan
3. Margin Profit yang diperoleh tiap produk
Ketiga informasi tersebut sering digunakan pleh pihak manajerial perusahaan untuk melakukan analisis, seperti analisis penggunaan bahan baku dalam proses produksi, yang fungsinya sebagai dasar acuan apakah penggunaan bahan baku selama proses produksi sudah sesuai, efisien, atau boros dibandingkan dengan hasil produksi, ataupun analisis efektivitas & efisiensi penggunaan tenaga kerja (Labor Cost) terhadap hasil produksi. sehingga sangat wajar perusahan manufaktur jarang merilis laporan Harga Pokok Produksinya secara komperhensip (Lengkap).
Namun secara garis besar, bisa saya ringkas-kan dalam laporan HPP sendiri, secara umum dibagi berdasarkan 3 jenis laporan, yakni
1. Laporan HPP Bahan Baku
2. Laporan HPP Bahan Dalam Proses (WIP)
3. Laporan HPP Barang Jadi
penyusunan ketiga laporan HPP tersebut tentunya disesuaikan dengan aktivitas dan proses produksi yang terjadi di masing-masing perusahaan. Selain itu, Laporan HPP juga di susun berdasarkan divisi atau/dan departemen yang terdapat pada perusahaan, sehingga penyusunan laporan Harga Pokok Produksi pun tidak akan selalu sama di setiap perusahaan-perusahaan manufaktur, karna harus disesuaikan dengan aktivitas dan kebutuhan informasi intern perusahaan.
untuk lebih jelasnya, dipostingan berikutnya saya akan memberikam studi kasus mengenai laporan Harga Pokok Produksi secara komperhensip agar pemahaman kita tidak sekedar hanya berlandaskan teori saja.
mungkin demikian postingan saya ini, mohon koreksinya bila ada pernyataan yang keliru maupun tidak sesuai dengan teori yang secara umum diajarkan dalam dunia akademik.
sayoonaraaaa......
Wasalamualaikum