"jaman ibu sekolah lalu, uang 10 ribu udah bisa pakai berwisata bandung jogja pulang pergi plus beli oleh-oleh khas jogja lho"
eehmmm, pasti diantara kalian yang membaca penggalan percakapan diatas pernah nge-alaminya kan. percakapan ini terjadi ketika saya curhat mengenai mahalnya harga sparepart motor saya yang udah buntut dimakan usia (tragis). sesuai dengan percakapan diatas, kali ini saya ingin membahas mengenai "UANG"
Bismillah
beda uang 10 ribu dulu dengan sekarang
nah, dalam ilmu akuntansi dan ilmu manajemen keuangan, kejadian diatas dikenal dengan teori "Nilai Waktu dari Uang (time value of money)", dimana faktor umur mempengaruhi nilai uang. sama halnya dengan kita. pasti bedakan daya pikir ketika kita masih anak-anak dan ketika udah jadi aki-aki. jadi gitu juga dengan uang. masih gak ngerti...? gampangnya, tambah tua tuh uang tambah gak ada nilainya (kejam amat). yah emang gitu kenyataannya.

(unyu banget gambarnya, ah lupakan gambar). uang tumbuh...? gimana lagi tuh...? okedeh, jangan kebanyakan bingung, entar nanti kena penyakit flu bingung lho (lv. 10-nya flu burung). next, dalam teori time value of money, ada yang disebut metode "bunga majemuk". metode ini biasa dipakai buat orang yang nyimpan uang di bawah kasur bank. pasti kalian udah pernah dengarkan, lagu yang judulnya menabung (liriknya : menabung yoo, jangan dihitung, tau2 kita pasti dapat untung). nah, mari kita lihat rumus metode bunga majemuk ini
FVn = PV(1 + i )n
dimana
FVn = nilai masa depan investasi "n" tahun
Pv = jumlah investasi awal
n = jumlah tahun
i = bunga
ribet yah, oke, lanjut contoh aja biar lebih afdol
contohnya, badrun menabung dibank sebanyak Rp. 1.000 di bank pelita. suku bunga bank ditetapkan 8 % per tahun. berapa nilai uang badrun di bank pelita ketika udah 2 tahun...?
jawaban
tahun 1
FVn = Rp. 1.000 (1 + 0.08) 1 tahun
Fvn = Rp. 1.000 (1,08) 1 tahun
Fvn = Rp. 1.001
tahun 2
FVn = Rp. 1.001 (1 + 0.08) 2 tahun
Fvn = Rp. 1.001 (1,08) 2 tahun
Fvn = Rp. 1.003
jadi uangnya si badrun kalo udah 2 tahun dibank jadi Rp. 1.003, so ayo menabung (gak nyambung)
nb : tingkat bunga bank tergantung kondisi perekonomian pasar.
sekarang dan masa depan
saya masih ingat ketika saya masih SD, kalau nelpon tuh musti pergi ke TUT (telpon umum tunggu) yang dimasukin uang koin kedalamnya itu lho). kalau sekarang, teknologi udah canggih, udah gak perlu keluar rumah nyari TUT, udah ada hape dan internet yang mempermudah komunikasi sekarang. analoginya, TUT pada jaman saya SD sama kayak hape jaman sekarang (menurut fungsi alaminya sebagai alat komunikasi). sama halnya dengan uang yang kita bahas saat ini. sesuai dengan percakapan ibu saya dengan saya, analoginya, uang Rp 10.000 jaman ibu saya sekolah kalau sekarang sama dengan uang Rp 1.000.000. kok bisa gitu..? gimana caranya..? nah, dalam kasus ini kita kenal dengan namanya "nilai sekarang dari masa depan". dalam rumus dinyatakan sebagai berikut
PV = FVn(1/(1+i)^n)
dimana
FVn = Nilai masa depan investasi di akhir th ke n
^n = Jumlah tahun hingga pembayaran diterima (^= pangkat)
i = Tingkat bunga
contohnya,
ayah badrun rencananya akan memberikan hadiah jika badrun selesai kuliah dalam 4 tahun sebesar Rp. 1.000.000. pertanyaannya, berapa nilai sekarang dari Rp. 1.000.000 yang akan diterima bardun jika dia lulus kuliah selama 4 tahun...? (bunga dimajemukan secara tahunan sebesar 10%)
jawaban
nilai sekarang = Rp 1.000.000 (1/(1+0.10)^4)
nilai sekarang = Rp 1.000.000 (0,684)
nilai sekarang = Rp 684.000
jadi, uang Rp. 1.000.000 yang akan diterima badrun 4 tahun kemudian ternyata nilai sekarangnya sebesar Rp 684.000.
Intinya, uang Rp 684.000 sekarang sama dengan RP 1.000.000 4 tahun akan datang
so, udah tau kan, kenapa sih uang itu tiap tahun nilainya berubah terus. yuppss, ingat "karena uang punya umur". syukran