Rabu, 18 Juli 2012

Kode Etik Akuntan Publik


Etika Bisnis KAP dibuat oleh IAPI (IKATAN AKUNTAN PUBLIK INDONESIA) yang memuat 5 prinsip dasar etika dalam Kantor Akuntan Publik (KAP) di Indonesia. Prinsip - Prinsip tersebut sejalan dengan 5 prinsip kode etik seorang Akuntan Publik yang dibuat oleh IAI (IKATAN AKUNTAN INDONESIA). 5 prinsip tersebut diharapkan dapat menciptakan kondisi KAP yang lebih baik dan dapat melayani publik dengan sebaik – baiknya.
           
Setiap KAP wajib mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur dalam Kode Etik ini, kecuali bila prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur oleh perundang-undangan, ketentuan hukum, atau peraturan lainnya yang berlaku ternyata berbeda dari Kode Etik ini. Dalam kondisi tersebut, seluruh prinsip dasar dan aturan etika profesi yang diatur dalam perundang-undangan, ketentuan hukum, atau peraturan lainnya yang berlaku tersebut wajib dipatuhi, selain tetap mematuhi prinsip dasar dan aturan etika profesi lainnya yang diatur dalam Kode Etik ini. 5 kode etik tersebut antara lain

Kompetensi
KAP harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.

Kerahasiaan
KAP harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

Integritas.
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.

Objektivitas
Setiap KAP harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Objektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau di bawah pengaruh pihak lain.

Profesional
Setiap KAP harus menjalankan tugas akuntan publik secara profesional, tanpa ada tekanan dari pihak perusahaan ataupun pihak klien, sehingga menghasilkan laporan keuangan  dengan apa adanya.

Read More.. Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2011/04/membuat-read-more-otomatis-auto.html#ixzz1zS3JSlz6

Al-Quran dan Al-Muhasabah



Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia jelas tertuang dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 185 yang menjelaskan bahwa Al-Quran yang diiturunkan dengan tujuan sebagai petunjuk bagi manusia dan menjelaskan perbedaan antara yang hak dan yang bathil. Disurah Ibrahim ayat 1 juga menjelaskan mengenai tujuan diturunkan Al-Quran untuk mengeluarkan manusia dari gelap gulita dan membimbing menuju jalan yang terang berderang.

Hisab berarti perhitungan. Dalam Al-Quran, hisab muncul dengan kata kerjanya yaitu  hasaba yang berarti menghitung secara teliti (dijelaskan dalam Q.S Al-Insyiqaaq ayat 7 -8). Hisab adalah suatu proses perhitungan amal perbuatan manusia oleh Allah SWT. Manusia selalu mengalami masa hisab selama dia hidup didunia. Manusia mempunya 3 siklus kehidupan. Siklus pertama adalah kehidupan dialam rahim (manusia bertindak sebagai mahluk yang pasif, artinya menerima ketentuan yang telah ditetapkan Allah kepada Hambanya), kehidupan dialam dunia (manusia bertindak sebagai mahluk yang aktif, atau selalu berikhtiar untuk mencapai suatu tujuan), dan yang terakhir, kehidupan dialam akhirat (manusia akan menerima balasan atas apa yang pernah dia perbuat selama hidup dialam bumi).

Muhasabah, dalam bahasa berarti menimbang atau memperhitungkan. Sumber kata Muhasabah berasal dari kata hisab yang berarti perhitungan atau hasaba yang berarti mengitung atau menimbang. Muhasabah mempunyai arti yang berbeda ketika diartikan dengan pendekatan Amal perbuatan  manusia dan diartikan dengan pendekatan Akuntansi. Muhasabah dengan pendekatan Amal perbuatan manusia mempunyai arti bahwa manusia akan mengalami proses perhitungan (hisab), pertimbangan (hisaba), dan pembalasan (musaalah). Sedangkan dengan konsep akuntansi, muhasabah memiliki arti evaluasi modal pokok, merinci serta mengukur laba dan rugi perusahaan. Perbedaan mencolok pada kata hisab dan muhasabah terletak pada makna yang dikandungnya. Hisab hanya memiliki makna perhitungan. Sedangkan muhasabah memiliki makna yang cukup luas, yaitu perhitungan (pencatatan), menimbang, dan pembalasan (pengevaluasian).
         
Akuntansi menjadi topik penting  pembahasannya dalam Al-Quran. Ini tertuang dalam Q.S Al-Baqarah ayat 282 yang menyuruh manusia untuk mencatat seluruh transaksi (mualamah) yang terjadi sesuai dengan konsep kebenaran, keadilan, dan pertanggungjawaban. Konsep Akuntansi dalam Al-Quran sejalan dengan konsep Akuntansi yang diijelaskan dengan teori konvensional. Dimana, prinsip pertanggungjawaban (accountability), keadilan, dan kebenaran didalam Al-Quran juga diterapkan dalam prinsip Akuntansi konvensional.

Read More.. Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2011/04/membuat-read-more-otomatis-auto.html#ixzz1zS3JSlz6

Senin, 16 Juli 2012

Perspektif Al-Quran mengenai Akuntansi

Assalamualaikum Wr. Wb.
Akuntansi menjadi ilmu yang paling pesat perkembangannya di bidang ekonomi. Semakin berkembang ekonomi suatu negara, semakin kompleks permasalahan akuntansi yang dihadapi. Seperti yang kita ketahui, bahwa ilmu akuntansi dipublikasikan pertama kali oleh seorang ilmuan italia bernama Luca Pacioli dalam bukunya yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica Proporpioni et Proportionalita  (1494). Tetapi, sebelum dipubikasikan oleh Luca Pacioli, Al-Quran lebih dahulu telah menjelaskan tentang ilmu Akuntansi. Ingin tahu lebih lanjut mengenai perspektif A-Quran mengenai akuntansi ? silahkan klik unduh Artikel saya yang berjudul Perspektif Al-Quran mengenai Akuntansi.

for Unduh
Read More.. Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2011/04/membuat-read-more-otomatis-auto.html#ixzz1zS3JSlz6

Minggu, 08 Juli 2012

E-Book Pengantar Akuntansi 1


TELAH TERBIT
MODUL PRAKTIS
PENGANTAR AKUNTANSI 1
BERISI TENTANG MATERI - MATERI DASAR AKUNTANSI
DILENGKAPI DENGAN PENGETAHUAN UMUM
SO, AYO UNDUH MODUL INI


Kover Depan

Materi Yang disajikan

Dilengkapi Pengetahuan Umum

Stimulus Tambahan
ayo, segera dapatkan e-book nya

for unduh
Read More.. Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2011/04/membuat-read-more-otomatis-auto.html#ixzz1zS3JSlz6

Neraca Saldo Penutup


Pengertian Neraca Saldo Penutup
Neraca Saldo Penutup adalah kumpulan beberapa akun yang telah dihimpun kedalam buku besar yang telah mengalami penyesuaian atas pencatatan jurnal penyesuaian. Sama halnya dengan neraca saldo sebelum penyesuaian, neraca saldo penutup menggambarkan keadaan tiap akun – akun diperusahaan. Neraca saldo penutup adalah neraca akhir yang dibuat perusahaan.

Format Neraca Saldo Penutup
Untuk lebih memahami format neraca saldo penutup, perhatikan format neraca saldo yang umum digunakan
Nama Akun
Debet
Kredit
Kas
Rp. 1.000.000

Piutang
Rp. 500.000

Perlengkapan
Rp. 125.000

Peralatan
Rp. 300.000

Utang Bank

Rp. 2.175.000
Biaya Administrasi
Rp. 250.000

Saldo
Rp. 2.175.000
Rp. 2.175.000
(contoh neraca saldo)
Data – data yang diperoleh untuk menyusun Neraca Saldo Penutup adalah berasal dari Data – Data transaksi yang telah dihimpun kedalam Buku Besar yang telah mengalami penyesuaian.


Read More.. Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2011/04/membuat-read-more-otomatis-auto.html#ixzz1zS3JSlz6

Jurnal Penutup


Pengertian Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dilakukan setelah laporan laba rugi dan neraca dibuat. Tujuan dari jurnal penutup ini adalah untuk menutup semua akun – akun laporan laba rugi yang terjadi pada tahun bersangkutan. Sehingga akun – akun yang ada pada laporan laba rugi tidak mempunyai hubungan lagi dengan akun – akun laporan laba rugi diperiode berikutnya. Akibat dari peutupan ini, saldo rekening yang ada dilaporan laba rugi menjadi nol (0)

Mekanisme Jurnal penutup
Ada 4 tahap dalam melakukan jurnal penutup. Keempat tahap tersebut adalah sebagai berikut

Penutupan akun pendapatan
Semua akun pendapatan yang awalnya dikredit ditutup didebet dengan akun akun kredit yaitu ikhtisar Laba Rugi. Sehingga, akun pendapatan menjadi nol (0). Jurnalnya adalah
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
00/00/00
Pendapatan
xxx


  Ikhtisar Laba Rugi

xxx

Penutupan akun beban
Semua akun beban yang awalnya didebet ditutup dikredit dengan akun debet yaitu ikhtisar laba rugi. Sehingga, akun beban menjadi nol (0). Jurnalnya adalah
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
00/00/00
Ikhtisar Laba Rugi
xxx


  Beban

xxx

Penutupan akun ikhtisar laba rugi
Selisih antara jumlah sisi kredit dengan jumlah sisi debet pada akun ikhtisar laba rugi dipindahkan ke akun modal. Apabila memperoleh laba, maka, sisi kredit akun ikhtisar laba rugi akan lebih besar dibandingkan sisi debetnya. Untuk memindahkan laba ke akun modal, akun ini didebet sebesar selisih antara jumlah sisi kredit dan sisi debet, akun modal dikredit dengan jumlah yang sama. Apabila perusahaan mengalami rugi, maka sebaliknya. Jurnalnya adalah
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
00/00/00
Ikhtisar Laba Rugi
xxx


   Modal

xxx
(Jika Laba)
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
00/00/00
Modal
xxx


   Ikhtisar Laba Rugi

xxx
(Jika Rugi)

Akun prive
Akun prive yang awalnya didebet, ketika ditutup akan berada diposisi kredit, dengan akun modal yaitu modal. Sehingga akun prive akan bernilai nol (0), jurnalnya adalah
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
00/00/00
Modal
xxx


   Prive

xxx

Read More.. Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2011/04/membuat-read-more-otomatis-auto.html#ixzz1zS3JSlz6

Neraca


Neraca
Neraca adalah suatu daftar sistematis yang berisi tentang total Aset, Kewajiban dan Ekuitas pada akhir periode akuntansi. Disebut sebagai daftar yang sistematis, karena neraca disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.

Format Neraca
Ada 2 model neraca yang digunakan masyarakat bisnis untuk menggambarkan total Aset, Kewajiban, dan Ekuitas perusahaan. Dua model itu adalah Model Rekening T (Account Form) dan Model Laporan (Report Form). Neraca dengan Model Rekening T (Account Form) disusun menjadi 2 bagian. Bagian kanan untuk pos Aset, sedangkan bagian kiri untuk pos kewajiban dan ekuitas. Untuk Neraca Model Laporan (Report Form), aset, kewajiban, dan ekuitas disusun secara vertikal.
Untuk penggunaan model neraca, tergantung keputusan perusahaan ingin menggunakan model neraca T atau Laporan. Karena dari kedua model tersebut hanya berbeda tata letak tiap Pos neraca. Dan tidak mempengaruhi isi dari neraca tersebut.


Read More.. Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2011/04/membuat-read-more-otomatis-auto.html#ixzz1zS3JSlz6

Laporan Laba Rugi


Pengertian Laporan Laba – Rugi
Laporan Laba – Rugi adalah laporan yang memuat tentang berapa pendapatan yang diperoleh dan berapa biaya dan beban yang telah dikeluarkan selama satu periode akuntansi, sehingga diketahui, berapa besar laba atau rugi yang dialami dan diderita perusahaan. Laporan laba rugi dapat menjadi ukuran bagi seorang manajer untuk membuat suatu keputusan. Misalnya saja, diketahui dengan penjualan pada tahun 2010 sebesar 1000 unit, perusahaan mendapat laba sebesar Rp. 1.000.000, maka manajer dapat membuat keputusan untuk meningkatkan volume produksi dan penjualan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari tahun sebelumnya.

Jenis - Jenis Laporan Laba Rugi
Jenis Laporan Laba Rugi dibagi menjadi 3 jenis, sesuai dengan tipe perusahaan yang dijalankan. Ke-3 jenis laporan laba rugi adalah sebagai berikut
  • Laporan laba-rugi perusahaan jasa
  • Laporan laba-rugi perusahaan dagang
  • Laporan laba-rugi perusahaan manufaktur

Perbedaan dari ke-3 laporan laba rugi tersebut terletak pada akun – akun yang digunakan dalam menyusun laporan laba rugi.

Laporan Laba-Rugi perusahaan jasa
Laporan Laba Rugi perusahaan jasa memuat komponen pendapatan jasa, biaya dan beban yang terjadi didalam perusahaan, sehingga diketahui berapa laba yang diperoleh dan rugi yang diderita perusahaan.

Laporan Laba-Rugi Perusahaan Dagang
Laporan Laba Rugi perusahaan Dagang memuat komponen pendapatan penjualan, Retur dan potongan Penjualan, Pembelian, Retur dan potongan Pembelian, Persediaan awal, persediaan akhir, harga pokok penjualan, biaya dan beban yang terjadi didalam perusahaan, sehingga diketahui berapa laba yang diperoleh dan rugi yang diderita perusahaan.

Laporan Laba-Rugi perusahaan manufaktur
Laporan Laba Rugi perusahaan Manufaktur memuat komponen pendapatan penjualan, Retur dan potongan Penjualan, Pembelian, Retur dan potongan Pembelian, Persediaan awal, persediaan akhir, harga pokok penjualan, harga pokok produksi, biaya dan beban yang terjadi didalam perusahaan, sehingga diketahui berapa laba yang diperoleh dan rugi yang diderita perusahaan.
Read More.. Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2011/04/membuat-read-more-otomatis-auto.html#ixzz1zS3JSlz6

Neraca Lajur


Pengertian Neraca Lajur
Neraca Lajur adalah alat yang digunakan akuntan untuk melakukan penyesuaian neraca saldo pada akhir tahun, dan menyusun laporan laba rugi dan neraca. Neraca lajur dilakukan pada saat akhir periode akuntansi (per bulan, triwulan, per semester, per tahun).  Neraca lajur bertujuan untuk melakukan penyesuaian – penyesuaian pada akun yang mengalami perubahan.

Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan jurnal yang telah dibuat. Jurnal penyesuaian juga merupakan jurnal koreksi terhadap jurnal sebelumnya. Akun yang harus mengalami penyesuaian pada akhir periode adalah (1) Beban dibayar dimuka, (2) Pemakaian Aset tetap, (3) Pengakuan Beban terutang, dan (4) Koreksi Persediaan.

Beban Dibayar dimuka
Beban dibayar dimuka adalah biaya yang telah dikeluarkan perusahaan tetapi manfaat atas biaya belum diterima atau dirasakan perusahaan. Beban dibayar dimuka dimaksudkan perusahaan untuk menghindari lonjakan harga beban yang diperkirakan semakin mahal dimasa akan datang. Contoh aktivitas perusahaan yang melakukan pembayaran beban dimuka adalah sewa bangunan, gedung, perlengkapan dan peralatan.
Beban dibayar dimuka perlu dilakukan penyesuaian setiap akhir tahun, untuk menghitung sudah berapa yang menjadi beban (yang telah dirasakan manfaatnya) atas pembayaran yang dilakukan dimuka. Sehingga akan mengoreksi akun sebelumnya.
Jurnal – jurnal yang diperlukan untuk mencatat penyesuaian atas beban dibayar dimuka adalah sebagai berikut
Tgl
Nama Akun
Debet
Kredit

Beban Perlengkapan
    Perlengkapan
xxx

xxx
(mencatat penyesuaian atas pemakaian perlengkapan)
Tgl
Nama Akun
Debet
Kredit

Beban Asuransi
   Asuransi dibayar dimuka
xxx

xxx
(mencatat penyesuaian atas Asuransi yang telah jatuh tempo)
Tgl
Nama Akun
Debet
Kredit

Beban Sewa
   Sewa dibayar dimuka
xxx
xxx
(mencatat penyesuaian atas manfaat sewa yang telah dirasakan)

Pemakaian Aset Tetap
Pemakaian Aset Tetap dalam aktivitas perusahaan akan menurunkan nilai ekonomis atas aset tetap tersebut. Penurunan nilai pada aset tetap berdampak pada nilai aset tetap sewaktu pertama dibeli atau dibangun, sehingga diperlukan penyesuaian nilai ekonomis atas aset tetap tersebut. Penurunan nilai aset tetap sering disebut sebagai penyusutan aset tetap.
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis terhadap nilai ekonomi suatu aset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat ekonomi aset tetap tersebut masih ada dan dilakukan per periode akuntansi. Penyusutan memperlihatkan berapa beban yang telah terjadi atas perolehan suatu aktiva tetap. Contohnya saja, seperti mobil. Saat pertama kali dibeli, harga mobil sebesar Rp. 100.000.000; setelah dipakai selama 5 tahun, mobil tersebut dinilai dengan harga Rp. Rp. 25.000.000; dari kasus mobil tersebut kita dapat menarik kesimpulan, mengapa perusahaan setelah menilai harga mobil dengan harga yang berbeda pada saat membeli dan pada saat telah dipakai. Ini menandakan, adanya penyusutan (penurunan nilai aset tetap) sebesar Rp. 75.000.000 selama 5 tahun pemakaian mobil tersebut.
Ada tiga metode dalam melakukan penyusutan atas aset tetap. Tiga metode itu yakni
  • Metode Garis Lurus
  • Metode Saldo Menurun (2 kali garis lurus)
  • Metode Jumlah Angka Tahun
  • Metode Unit Produksi
  • Metode Jam Kerja Operasional

Untuk pemahaman lebih lanjut mengenai metode – metode yang digunakan perusahaan untuk menentukan besar penyusutan akan dibahas di mata kuliah Pengantar Akuntansi 2 di semester 2.
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat pennyesuaian atas Aset Tetap adalah sebagai berikut
Tgl
Nama Akun
Debet
Kredit

Beban Penyusutan
   Akumulasi Penyusutan Gedung
xxx

xxx
(mencatat penyesuaian nilai gedung)
Tgl
Nama Akun
Debet
Kredit

Beban Penyusutan
    Akumulasi Penyusutan Kendaraan
xxx

xxx
(mencatat penyesuaian nilai Kendaraan)
Tgl
Nama Akun
Debet
Kredit

Beban Penyusutan
    Akumulasi Penyusutan Peralatan
xxx

xxx
(mencatat penyesuaian nilai Peralatan)

Pengakuan Beban Terutang
Beban Terutang adalah Beban yang telah dirasakan manfaatnya oleh perusaaan, tapi belum melakukan pengorbanan atas manfaat yang telah dirasakan. Beban Terutang menjadi wajib hukumnya bagi perusahaan untuk membayar atau melunasi beban – beban yang masih belum dibayar. Pengakuan Beban terutang biasanya berkaitan dengan Utang Gaji dan Utang Bunga. Utang Gaji dan Utang Bunga dilakukan penyesuaian tiap tahun selama Utang tersebut masih ada.
Jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat jurnal pengakuan Beban terutang adalah sebagai berikut
Tgl
Nama Akun
Debet
Kredit

Beban Gaji
   Utang Gaji
xxx

xxx
(mencatat utang gaji yang masih harus dibayar oleh perusahaan)
Tgl
Nama Akun
Debet
Kredit

Beban Bunga
     Utang Bunga
xxx

xxx
(mencatat utang Bunga yang masih harus dibayar oleh perusahaan)

Koreksi Persediaan
Koreksi Persediaan perlu dilakukan perusahaan tiap tahunnya. Aktivitas pembelian dan penjualan persediaan sangat mempengaruhi nilai persediaan yang ada digudang. Jika terjadi pembelian persediaan, maka akan menambah persediaan digudang, dan sebaliknya, jika terjadi penjualan, maka persediaan akan berkurang digudang. Sama halnya dengan retur, jika terjadi retur penjualan, maka akan menambah jumlah persediaan, sedangkan ketika terjadi retur pembelian, maka akan mengurangi jumlah persediaam yang berada digudang.
Ada 3 metode penilaian persediaan yang digunakan perusahaan dalam menilai persediaan akhir, ketiga metode itu adalah (1) First In First Out, (2) Last In Last Out, (3) Average. Fisrt In Firs Out (FIFO) adalah Metode penilaian yang berasumsi bahwa barang yang pertama masuk digudang adalah barang yang pertama dijual. Last In Last Out (LIFO) adalah metode yang berasumsi, barang yang masuk terakhir adalah barang yang pertama dijual, sedangkan metode Average adalah metode rata – rata antara pengeluaran dan penerimaan persediaan, itulah persediaan akhir. Untuk lebih mengetahui tentang ketiga metode tersebut, akan dibahas dilain kesempatan.
Jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat penyesuaian atas persediaan adalah sebagai berikut
Tgl
Nama Akun
Debet
Kredit

Ikhtisar Laba Rugi
      Persediaan Barang dagang
Persediaan Barang dagang
      Ikhtisar Laba Rugi
xxx

xxx

xxx

xxx

Read More.. Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2011/04/membuat-read-more-otomatis-auto.html#ixzz1zS3JSlz6