Pengertian Neraca Lajur
Neraca Lajur adalah alat yang digunakan akuntan untuk melakukan
penyesuaian neraca saldo pada akhir tahun, dan menyusun laporan laba rugi dan
neraca. Neraca lajur dilakukan pada saat akhir periode akuntansi (per bulan,
triwulan, per semester, per tahun).
Neraca lajur bertujuan untuk melakukan penyesuaian – penyesuaian pada
akun yang mengalami perubahan.
Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan
jurnal yang telah dibuat. Jurnal penyesuaian juga merupakan jurnal koreksi
terhadap jurnal sebelumnya. Akun yang harus mengalami penyesuaian pada akhir
periode adalah (1) Beban dibayar dimuka, (2) Pemakaian Aset tetap, (3)
Pengakuan Beban terutang, dan (4) Koreksi Persediaan.
Beban Dibayar dimuka
Beban dibayar dimuka adalah biaya yang telah dikeluarkan
perusahaan tetapi manfaat atas biaya belum diterima atau dirasakan perusahaan.
Beban dibayar dimuka dimaksudkan perusahaan untuk menghindari lonjakan harga
beban yang diperkirakan semakin mahal dimasa akan datang. Contoh aktivitas
perusahaan yang melakukan pembayaran beban dimuka adalah sewa bangunan, gedung,
perlengkapan dan peralatan.
Beban dibayar dimuka perlu dilakukan penyesuaian setiap akhir
tahun, untuk menghitung sudah berapa yang menjadi beban (yang telah dirasakan
manfaatnya) atas pembayaran yang dilakukan dimuka. Sehingga akan mengoreksi
akun sebelumnya.
Jurnal – jurnal yang diperlukan untuk mencatat penyesuaian atas
beban dibayar dimuka adalah sebagai berikut
Tgl
|
Nama Akun
|
Debet
|
Kredit
|
|
Beban Perlengkapan
Perlengkapan
|
xxx
|
xxx
|
(mencatat penyesuaian atas
pemakaian perlengkapan)
Tgl
|
Nama Akun
|
Debet
|
Kredit
|
|
Beban Asuransi
Asuransi dibayar dimuka
|
xxx
|
xxx
|
(mencatat penyesuaian atas
Asuransi yang telah jatuh tempo)
Tgl
|
Nama Akun
|
Debet
|
Kredit
|
|
Beban Sewa
Sewa dibayar dimuka
|
xxx
|
xxx
|
(mencatat penyesuaian atas
manfaat sewa yang telah dirasakan)
Pemakaian Aset Tetap
Pemakaian Aset Tetap dalam aktivitas perusahaan akan menurunkan nilai
ekonomis atas aset tetap tersebut. Penurunan nilai pada aset tetap berdampak
pada nilai aset tetap sewaktu pertama dibeli atau dibangun, sehingga diperlukan
penyesuaian nilai ekonomis atas aset tetap tersebut. Penurunan nilai aset tetap
sering disebut sebagai penyusutan aset tetap.
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis terhadap nilai ekonomi
suatu aset tetap yang dapat disusutkan selama masa manfaat ekonomi aset tetap
tersebut masih ada dan dilakukan per periode akuntansi. Penyusutan memperlihatkan
berapa beban yang telah terjadi atas perolehan suatu aktiva tetap. Contohnya
saja, seperti mobil. Saat pertama kali dibeli, harga mobil sebesar Rp.
100.000.000; setelah dipakai selama 5 tahun, mobil tersebut dinilai dengan
harga Rp. Rp. 25.000.000; dari kasus mobil tersebut kita dapat menarik
kesimpulan, mengapa perusahaan setelah menilai harga mobil dengan harga yang
berbeda pada saat membeli dan pada saat telah dipakai. Ini menandakan, adanya
penyusutan (penurunan nilai aset tetap) sebesar Rp. 75.000.000 selama 5 tahun
pemakaian mobil tersebut.
Ada tiga metode dalam melakukan penyusutan atas aset tetap. Tiga
metode itu yakni
- Metode Garis Lurus
- Metode Saldo Menurun (2 kali garis lurus)
- Metode Jumlah Angka Tahun
- Metode Unit Produksi
- Metode Jam Kerja Operasional
Untuk pemahaman lebih lanjut mengenai metode – metode yang
digunakan perusahaan untuk menentukan besar penyusutan akan dibahas di mata
kuliah Pengantar Akuntansi 2 di semester 2.
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat pennyesuaian atas Aset Tetap
adalah sebagai berikut
Tgl
|
Nama Akun
|
Debet
|
Kredit
|
|
Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan Gedung
|
xxx
|
xxx
|
(mencatat penyesuaian nilai
gedung)
Tgl
|
Nama Akun
|
Debet
|
Kredit
|
|
Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan Kendaraan
|
xxx
|
xxx
|
(mencatat penyesuaian nilai
Kendaraan)
Tgl
|
Nama Akun
|
Debet
|
Kredit
|
|
Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan Peralatan
|
xxx
|
xxx
|
(mencatat penyesuaian nilai
Peralatan)
Beban Terutang adalah Beban yang telah dirasakan
manfaatnya oleh perusaaan, tapi belum melakukan pengorbanan atas manfaat yang
telah dirasakan. Beban Terutang menjadi wajib hukumnya bagi perusahaan untuk
membayar atau melunasi beban – beban yang masih belum dibayar. Pengakuan Beban
terutang biasanya berkaitan dengan Utang Gaji dan Utang Bunga. Utang Gaji dan
Utang Bunga dilakukan penyesuaian tiap tahun selama Utang tersebut masih ada.
Jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat jurnal pengakuan
Beban terutang adalah sebagai berikut
Tgl
|
Nama Akun
|
Debet
|
Kredit
|
|
Beban Gaji
Utang Gaji
|
xxx
|
xxx
|
(mencatat utang
gaji yang masih harus dibayar oleh perusahaan)
Tgl
|
Nama Akun
|
Debet
|
Kredit
|
|
Beban Bunga
Utang
Bunga
|
xxx
|
xxx
|
(mencatat utang
Bunga yang masih harus dibayar oleh perusahaan)
Koreksi Persediaan
Koreksi Persediaan perlu dilakukan perusahaan tiap
tahunnya. Aktivitas pembelian dan penjualan persediaan sangat mempengaruhi
nilai persediaan yang ada digudang. Jika terjadi pembelian persediaan, maka
akan menambah persediaan digudang, dan sebaliknya, jika terjadi penjualan, maka
persediaan akan berkurang digudang. Sama halnya dengan retur, jika terjadi
retur penjualan, maka akan menambah jumlah persediaan, sedangkan ketika terjadi
retur pembelian, maka akan mengurangi jumlah persediaam yang berada digudang.
Ada 3 metode penilaian persediaan yang digunakan
perusahaan dalam menilai persediaan akhir, ketiga metode itu adalah (1) First
In First Out, (2) Last In Last Out, (3) Average. Fisrt In Firs Out (FIFO)
adalah Metode penilaian yang berasumsi bahwa barang yang pertama masuk digudang
adalah barang yang pertama dijual. Last In Last Out (LIFO) adalah metode yang
berasumsi, barang yang masuk terakhir adalah barang yang pertama dijual,
sedangkan metode Average adalah metode rata – rata antara pengeluaran dan penerimaan
persediaan, itulah persediaan akhir. Untuk lebih mengetahui tentang ketiga
metode tersebut, akan dibahas dilain kesempatan.
Jurnal yang dibutuhkan untuk mencatat penyesuaian atas
persediaan adalah sebagai berikut
Tgl
|
Nama Akun
|
Debet
|
Kredit
|
|
Ikhtisar Laba Rugi
Persediaan
Barang dagang
Persediaan Barang dagang
Ikhtisar
Laba Rugi
|
xxx
xxx
|
xxx
xxx
|
Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2011/04/membuat-read-more-otomatis-auto.html#ixzz1zS3JSlz6