Rabu, 18 Juli 2012

Al-Quran dan Al-Muhasabah



Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia jelas tertuang dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 185 yang menjelaskan bahwa Al-Quran yang diiturunkan dengan tujuan sebagai petunjuk bagi manusia dan menjelaskan perbedaan antara yang hak dan yang bathil. Disurah Ibrahim ayat 1 juga menjelaskan mengenai tujuan diturunkan Al-Quran untuk mengeluarkan manusia dari gelap gulita dan membimbing menuju jalan yang terang berderang.

Hisab berarti perhitungan. Dalam Al-Quran, hisab muncul dengan kata kerjanya yaitu  hasaba yang berarti menghitung secara teliti (dijelaskan dalam Q.S Al-Insyiqaaq ayat 7 -8). Hisab adalah suatu proses perhitungan amal perbuatan manusia oleh Allah SWT. Manusia selalu mengalami masa hisab selama dia hidup didunia. Manusia mempunya 3 siklus kehidupan. Siklus pertama adalah kehidupan dialam rahim (manusia bertindak sebagai mahluk yang pasif, artinya menerima ketentuan yang telah ditetapkan Allah kepada Hambanya), kehidupan dialam dunia (manusia bertindak sebagai mahluk yang aktif, atau selalu berikhtiar untuk mencapai suatu tujuan), dan yang terakhir, kehidupan dialam akhirat (manusia akan menerima balasan atas apa yang pernah dia perbuat selama hidup dialam bumi).

Muhasabah, dalam bahasa berarti menimbang atau memperhitungkan. Sumber kata Muhasabah berasal dari kata hisab yang berarti perhitungan atau hasaba yang berarti mengitung atau menimbang. Muhasabah mempunyai arti yang berbeda ketika diartikan dengan pendekatan Amal perbuatan  manusia dan diartikan dengan pendekatan Akuntansi. Muhasabah dengan pendekatan Amal perbuatan manusia mempunyai arti bahwa manusia akan mengalami proses perhitungan (hisab), pertimbangan (hisaba), dan pembalasan (musaalah). Sedangkan dengan konsep akuntansi, muhasabah memiliki arti evaluasi modal pokok, merinci serta mengukur laba dan rugi perusahaan. Perbedaan mencolok pada kata hisab dan muhasabah terletak pada makna yang dikandungnya. Hisab hanya memiliki makna perhitungan. Sedangkan muhasabah memiliki makna yang cukup luas, yaitu perhitungan (pencatatan), menimbang, dan pembalasan (pengevaluasian).
         
Akuntansi menjadi topik penting  pembahasannya dalam Al-Quran. Ini tertuang dalam Q.S Al-Baqarah ayat 282 yang menyuruh manusia untuk mencatat seluruh transaksi (mualamah) yang terjadi sesuai dengan konsep kebenaran, keadilan, dan pertanggungjawaban. Konsep Akuntansi dalam Al-Quran sejalan dengan konsep Akuntansi yang diijelaskan dengan teori konvensional. Dimana, prinsip pertanggungjawaban (accountability), keadilan, dan kebenaran didalam Al-Quran juga diterapkan dalam prinsip Akuntansi konvensional.

Read more: http://pelajaran-blog.blogspot.com/2011/04/membuat-read-more-otomatis-auto.html#ixzz1zS3JSlz6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar